Ketua dan Hakim MS Kutacane ikut Pembahasan dan Pengesahan Pedoman Implementasi Restorative Justice Perkara Jinayah
ms-kutacane.go.id – (11/07/2024), Ketua T. Swandi, S.H.I., M.H. dan Hakim Ibnu Mujahid, S.H. MS Kutacane ikut Pembahasan dan Pengesahan Pedoman Implementasi Restorative Justice Perkara Jinayah Pada tanggal 10-11 Juli 2024, di Hotel Hermes Palace Banda Aceh, berlangsung acara Restorative Justice yang dibuka oleh Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua dan Hakim dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh dan bertujuan untuk memperkuat pendekatan keadilan restoratif dalam sistem peradilan, demi mencapai resolusi yang lebih adil dan harmonis bagi semua pihak.
![]() |
![]() |
Giat tersebut dibuka pada hari Rabu 10 Juli 2024 oleh Dirjen Badilag Drs. H. Muchlis, S.H., M.H. Uji Publik Restoratif Justice ini pun mengundang beberapa pembicara handal dibidangnya seperti Hakim Agung Kamar Agama Dr. H. Yasardin, S H, M.Hum, Prof. Dr. H. Al Yasa Abu Bakar, Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, Dr. H. Jufri Ghalib. S.H, M.H., Dr. Hj. Rosmawardani dan narasumber lainnya.
![]() |
![]() |
Keadilan Restoratif (Restorative Justice) merupakan salah satu prinsip penegakan hukum dalam penyelesaian perkara yang dapat dijadikan instrumen pemulihan. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) berfokus pada penyelesaian perkara jinayat yang diubah menjadi proses dialog (melibatkan pelaku, korban, keluarga, pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait) untuk bersama-sama menciptakan kesepakatan atas penyelesaian perkara yang adil dan seimbang bagi pihak korban maupun pelaku, dengan mengedepankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan mengembalikan pola hubungan baik dalam masyarakat. (IT MSKC)