Kajian Dhuha, T. Swandi: apapun membuat kami sedih tinggalkan, dan membuat kamu tersenyum jangan lepaskan

KUTACANE – Selasa (28/11/2023), Bertempat di Mushalla Al-Mizan Mahkamah Syar`iyah Kutacane Kajian Dhuha diisi oleh pemateri oleh Ketua T. Swandi, S.H.I, M.H., Protokol Widya Alfaridha, A.Md., Do`a oleh Sulyadi, S.H.I., M.H. dan Shalawat oleh Ibnu Mujahid, S.H. Kajian Dhuha yang dibawakan T. Swandi adalah tentang “Ikhlas, Sabar dan Syukur”. Mengawali kajiannya beliau menyampaikan “apapun yang membuat kami sedih tinggalkan, dan apapun yang membuat kamu tersenyum jangan lepaskan”. Pertama Ikhlas, bahwa apa pun yang terjadi tak lepas dari kehendak Allah. Itu hal pertama yang harus kita yakini. “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS Al- An’aam: 59).

Kedua sabar, sabar atas ketentuan Allah tersebut dan dampak yang ditimbulkannya.  banyak pekerjaan yang mungkin tertunda, masalah pimpinan dan atasan du dunia perkantoran, pendapatan yang berkurang dan lain-lain. Harus sabar menghadapi dan menjalani semua ini. Sabar bukan berarti hanya pasrah, melainkan ikhtiar. Biarpun memberikan kinerja terbaik untuk kantor atau perusahaan tempat kita bekerja mungkin itu bagian dari ibadah.

Ketiga, syukur, Bersyukur masih diberi nikmat sehat, masih dapat rezeki dari berbagai jalan yang Allah siapkan. Ketiga hal tadi – ikhlas, sabar dan syukur – kita tegakkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah kita bisa menjalani kehidupan dunia ini yang tak lupa selalu tawakkal kepadanya. Sebelum menutup kajiannya T. Swandi sampaikan “Allah tidak pernah mengatakan perjalanan hidup ini akan mudah, tetapi dia mengatakan aku akan bersama orang-orang yang sabar”. (BP)