berAKHLAK removebg previewheader ms kutacane 2021

Kajian Dhuha Selasa, Renata : Banyak Mempersiapkan Diri untuk Akhirat

on .

on .

 1

KUTACANE – Selasa (5/9/23), Kajian Dhuha dengan pemateri oleh Renata Tilanda Maharani Hasibuan, S.H. Protokol Leni Hidayati dan Do`a serta Shalawat oleh Ibnu Mujahid, S.H. Kajian yang dibawakan oleh Renata adalah tentang “7 Indikator Kebahagiaan Dunia dan Akhirat”. kajian Renata sampaikan yakni :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur : Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan.

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh : Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. 

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh : anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya dan mengikuti perintah Allah serta menjauhi larangannya.

2 3
4 5

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita : Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal : Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

KeenamTafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama : Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. 

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah :  orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. 

Sebelum menutup kajian Renata Juga menyampaikan Kata Nabi Muhammad SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah aamiin yaa robbal`aalamiin. (BP)