berAKHLAK removebg previewheader ms kutacane 2021

Kajian Dhuha, Fakhruddin: Jangan Korbankan Hidup Singkat ini, Sementara Hidup Kekal Abadi Kita Abaikan

on .

on .

3

KUTACANE – Selasa (04/07/2023) Kajian Dhuha kali ini dengan pemateri oleh Fakhruddin, S.E. yakni selaku Kasubbag PTIP sekaligus Ketua Mushalla Al-Mizan Mahkamah Syar`iyah Kutacane, Protokol oleh Kamtina, S.H.I. Do`a oleh Suherdi, S.Ag. dan Shalawat oleh Alyusran. Kajian yang dibawakan oleh Fakhruddin di adalah tentang “Jangan Korbankan Hidup Yang Singkat ini, Sementara Hidup Kekal Abadi Kita Abaikan”. 

1 5

Untuk mengingat akhirat yang kekal abadi baiknya kita :

  1. Zikrul Maut (Mengingat Kematian dalam berzikir), sebab kematian itu datangnya kita tidak tahu itu adalah rahasia Allah SWT. Jadi marilah kita bersama-sama sering-sering mengingat kematian, sebab kata-kata tengku alim dan ulama terdahulu karena jika sering mengingat hal tersebut dapat menghapuskan atau menguburkan dosa;
  2. Sering-sering bercermin, jangan kita bercermin kepada orang lain tapi bercerminlah kepada diri kita sendiri. Dimana yang perlu kita cermini? Yakni terhadap kelemahan dan kekurangan diri kita sendirilah yang sangat perlu kita cermini. Supaya sama-sama kita perbaiki dan koreksi diri kita. Jangan kita hidup yang singkat selalu dengan Muhasabah atau menghitung-hitung, sebelum nanti kita dihutung oleh Allah SWT. Oleh karenanya mari kita menghitung dalam mempersiapkan diri kita dalam program jangka panjang yaitu seperti yang disampaikan Tgk. Wisnu Wardana, S.E. beberapa minggu yang lalu : JANGAN KITA KORBANKAN HIDUP KITA YANG SINGKAT INI, SEMENTARA HIDUP KITA YANG KEKAL ABADI KITA ABAIKAN.
2 4

Pemimpin maupun pejabat, jangan hanya mau berbicara dan memerintah semena-mena, tapi juga harus mau mendengarkan kritik dan masukan dari bawahan, baik itu yang bukan seorang hebat serta berkuasa jika masukan dan sarannya baik dan bermanfaat apa salahnya kita dengar dan kita laksanakan secara positif. Sekali lagi Bapak dan Ibu sekalian, marilah kita bercermin kepada diri kita masing-masing dimana ada kekurangan kita mari kita perbaiki dan jangan kita tersinggung apabila ada teman kita mengingatkan kita serta memberi saran kepada kita, sebab kebaikan itu belum tentu datangnya dari yang tua, kebaikan itu terkadang dari anak kecil pun jika itu baik marilah kita berlapang dada dan berjiwa besa untuk menerimanya. (BP)