“Setelah Libur Idul Fitri 1444 H, Rutinitas Kajian Dhuha Selasa Kembali Dilakukan.”
Selasa, 02 Mei 2023
KUTACANE - Penceramah atau pemateri pagi ini perdana pasca libur hari raya idul fitri 1444 H. dibawakan oleh Rahmad Diansyah Putra yakni PPNPN Mahkamah Syar`iyah Kutacane, Protokol oleh Ranata Tilanda Maharani Hasibuan, S.H., Do`a dan Shalawat oleh Ibnu Mujahid, S.H. Kajian yang dibawakan oleh Rahmat pagi ini adalah tentang "2 (DUA) PERKARA AGAR AMAL DITERIMA OLEH ALLAH SWT".
1. Ikhlas
Syarat pertama diterimanya amal seorang hamba di sisi Allah SWT adalah ikhlas. Semua perbuatan yang dilakukan semata-mata hanya karena Allah ta'ala, sebagaimana firman-Nya :
![]() |
![]() |
Artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al Bayyinah : 5)
![]() |
![]() |
Selain itu, Allah SWT pun berfirman dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 110 yang berbunyi:
Artinya: "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
2. Caranya Benar atau Sesuai dengan Syariat
Syarat kedua diterimanya amal adalah dilakukan dengan cara yang benar atau sesuai dengan syariat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan seorang muslim beramal sale adalah sebagai bentuk ketaatannya kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi:
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
![]() |
![]() |
Rasulullah SAW pun bersabda, "Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak pernah kami perintahkan, maka amalan itu tertolak." (HR. Muslim)
Apakah Niat Baik Saja Cukup sebagai Amalan?
Beberapa pernyataan menyebutkan bahwa amal baik bisa dicatat pahalanya bisa sudah ada niat hendak mengerjakan walaupun tidak jadi dilakukan. Hal ini sejalan dengan penjelasan dalam Al Quran Surat Al Kahfi di atas.
Agar amal perbuatan dapat diterima, maka Allah SWT mensyaratkan niat yang baik dan amal yang baik dengan menjalankannya sesuai dengan tuntunan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Itulah kajian Dhuha dari Rahmad yang disampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat dan Semoga Pasca Bulan Ramadhan Tahun ini dan sekarang telah masuk Bulan Syawal. Semoga kita dalam lindungan Allah SWT, keimanan dan pahala-pahala yang kita dapatkan pada bulan puasa yang lalu tetap dilaksanakan dan menjadi kebiasaan untuk persiapan yaumul akhir nanti, aamiin yaa robbal `aalamiin. (BP)